Jengkol merupakan makanan
khas Asia Tenggara. Di Indonesia, jengkol menjadi salah satu makanan yang
kontroversial karena memiliki bau yang khas. Banyak segelintir orang menganggap
remeh makanan ini. Tapi tahukah anda bahwa jengkol punya manfaat yang
lebih??
Kandungan Vitamin C
Kandungan
vitamin C pada 100 gram biji jengkol adalah 80 mg, sedangkan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk
pria dewasa.
Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas
tubuh. Vitamin C juga banyak hubungannya dengan berbagai fungsi yang melibatkan
respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.
Di antara
peran vitamin C adalah:
(1) oksidasi
fenilalanin menjadi tirosin,
(2) reduksi
ion ferri menjadi ferro dalam saluran pencernaan, sehingga besi lebih mudah
untuk diserap,
(3)
melepaskan besi dari transferrin dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam
ferritin (simpanan besi) jaringan,
(4)
pengubahan asam folat menjadi bentuk yang aktif, yaitu asam folinat, serta
(5) berperan
dalam pembentukan hormon steroid dari kolesterol.
Kandungan
Protein
Jengkol
merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar
proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein
nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.
Kebutuhan
protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu
pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon,
dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Protein
juga memberikan efek menenangkan otak. Protein membantu otak bekerja dengan
cepat dalam menerima pesan. Bagi anak-anak, protein sangat berperan untuk
perkembangan tubuh dan sel otaknya. Pada orang dewasa, apabila terjadi luka
memar dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Kandungan Zat Besi
Jengkol cukup kaya akan zat best, yaitu 4,7 g per
100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang
mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang
bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta
rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku
seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa,
dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi.
Di dalam tubuh, besi sebagian terletak dalam sel-sel darah merah
sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah Atom besi.
Kandungan
Kalsium
Jengkol
juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu
140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam
tubuh.
Keperluan
kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa
konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan tulang.
Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per hari.
Kandungan Fosfor
Kandungan
fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan
tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi.
Kandungan
diatas hanya beberapa kandungan saja yang dimiliki oleh jengkol. Berikut adalah
tabel kandungan gizi 100 gram biji jengkol :
Tabel kandungan gizi 100 gram jengkol
Cara Mengatasi Bau pada Jengkol
Penyebab
bau tak sedap itu sebenarnya adalah asam amino yang terkansung dalam biji
jengkol. Asam amino tersebut didominasi oleh asam amino yang mengandung sulfur
(belerang). Ketika terpecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino
menghasilkan komponen aroma yang sangat bau akibat pengaruh sulfur tersebut.
Beberapa
cara mengatasi bau pada jengkol adalah :
(1)
Rendamlah jengkol beberapa saat sebelum memasaknya.
(2)
Jika ingin kandungan bau agak berkurang, memarkan
jengkol setelah direbus setengah matang, dan rendam kembali agar kandungan bau
berkurang.
(3)
Makanlah timun setelah Anda makan jengkol.
(4)
Minumlah minuman yang bersoda.
Keracunan Jengkol
Konsumsi
jengkol berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan jengkol adalah
nyeri pada perut dan kadang-kadang muntah, serangan kolik dan nyeri waktu buang
air kecil, urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik
putih seperti tepung, bahkan urin tidak bisa keluar sama sekali.
Keluhan
pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah mengosumsi jengkol. Keluhan
yang tercepat adalah 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah konsumsi
biji jengkol. Hal itu terjadi karena kandungan asam jengkolat didalamnya.
Asam
jengkolat merupakan salah satu komponen yang terdapat pada biji
jengkol.Kandungan asam jengkolat pada biji jengkol bervariasi, tergantung pada
varietas dan umur biji jengkol.
Yang
jelas, asam jengkolat dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Penyebabnya
adalah terbentuknya kristal asam jengkolat yang akan dapat menyumbat saluran
air seni. Jika kristal yang terbentuk semakin banyak, lama-kelamaan dapat
menimbulkan gangguan pada saat mengeluarkan air seni. Bahkan, jika terbentuk
infeksi, akan menimbulkan gangguan yang lebih parah.
Dalam
jumlah tertentu, asam jengkolat dapat membentuk kristal. Kristal tersebut dapat
menyumbat dan bahkan menimbulkan luka pada saluran kencing, sehingga kencing
menjadi tersendat-sendat dan kadang-kadang menimbulkan pendarahan.
Jika
keracunan jengkol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengosumsi air
putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat lebih encer, sehingga lebih mudah
dibuang melalui urin. Jika keracunan bersifat kronis, dapat diatasi dengan
memberikan tablet natrium bikarbonat sebanyak 4x2 gram perhari. obat penghilang
rasa nyeri, ataupun pemberian injeksi natrium bikarbonat oleh dokter.
Penanganan
keracunan jengkol harus diantisipasi dengan segera karena jika keadaan semakin
parah, akan menyebabkan kematian.
Sebaiknya jengkol tidak dimakan secara berlebihan. Disarankan
jengkol dimakan maksimal 5 buah dalam sehari. Kesehatan sangatlah mahal, jadi
pintar-pintarlah dalam memilih mengkonsumsi makanan.
Referensi :
0 comments:
Posting Komentar